Jika dulu dalam tawamu slalu ada aku di ceriamu,saat ini aku bertanya “apa dalam tawamu itu masih ada aku?”

Lalu dulu dalam tangisku akan slalu ada kamu disampingku,saat ini akupun bertanya “saat ini aku menangis,tp kamu dimana?knapa di sampingku tak ada kamu?”

Berulangkali aku melakukan kesalahan dan sebanyak aku mengulang kesalahan itulah kamu memaafkan aku,saat ini aku kembali ingin bertanya”pintu maaf itu masih terbuka kah untukku?”

Kusampaikan semua pertanyaan ini padamu tp kamu hanya terdiam

“Apakah lisanmupun tak mau mengucap apapun kepadaku?”

Jika dalam tawa itu bukan ada aku,
Jika dalam sedihku kamu tak di sampingku,
Jika pintu maaf itu sudah tertutup,
Dan bahkan jika lisanmupun tak sanggup mengucapkan apapun kepadaku, maka izinkan aku bertanya kepadamu…

“Apakah masih ada yang tersisa dalam kita?”

Kusapu debu  di kaca dari bingkai foto itu
Dan perlahan foto di baliknyapun mulai tampak meski sudah usang dimakan waktu
Kemudian aku tiba-tiba meneteskan air mata
Mungkin ini air mata rindu yang terjatuh saat melihat foto itu

Senyuman yang tak pernah berubah,
Senyuman itu yang selalu dihadirkan setiap waktu di hadapanku
Meski terkadang aku menolak pintanya
Meski terkadang masalah menaunginya
Tapi senyum itu tetap diberikannya padaku

Pelukan hangat itupun selalu ada,
Pelukan hangat yang menjagaku saat aku merasakan dinginnya dunia
Pelukan hangat yang selalu setia menyambutku setiap kali bertemu
Dan pelukan hangat yang menenangkanku saat aku terlelap dalam sedihku

Apa kalian bertanya-tanya ini tentang siapa?
Ini tentang ayah ibuku ….

Ayah dan Ibuku..
Dua orang terbaik dalam hidupku yang selalu memberikan senyuman dan pelukan hangat..

Ayah..Ibu..
Terkadang aku membisu saat ingin berucap terimakasih pada kalian,
Aku membisu bukan karena tak ingin berucap,
Tapi aku membisu karena aku tau bibirku ini tak akan sanggup mengucapkan berapa banyak ucapan terimakasih ku kepada kalian

Ayah..Ibu..
Terkadang aku lupa berapa banyak jasa yang telah kalian berikan padaku
Aku lupa bukan berarti aku tak ingat jasa kalian,
Tapi aku tak sanggup lagi mengingat berapa jumlah angka yang dapat menunjukkan jumlah jasa kalian kepadaku

Ayah..Ibu..
Maafkan aku jika masih ada tindakanku yang membuat kalian kembali menitikkan air mata kalian
Tak pernah sedikitpun terlintas di kepalaku membuat kalian menangis karenaku
Aku selalu berjanji pada diriku sendiri untuk selalu berusaha membuat kalian tersenyum

Foto itu memang sudah usang dimakan waktu,
tapi foto kalian di hatiku tak akan pernah usang dimakan waktu

Bulan Ramadhan..Bulan yang identik dengan Bulan penuh Rahmat..Rahmat untuk kaum yang kurang mampu karena mendapat rezeki dari yang mampu, Rahmat untuk yang mampu dengan mendapatkan pahala setelah berbagi rezeki, dan juga Rahmat bagi semua orang bernama Rahmat yang hobi berbagi di bulan puasa.(lhoh??):D

Berbagi…

Satu kata mudah dengan arti besar yang mudah kita lakukan setiap hari..Mau berbagi??Mudah…lihat sekeliling kita, berikan apa yang bisa kita beri sesuai kemampuan kita, dan itu berarti kita sudah berbagi dengan sesama.

Berbagi di bulan-bulan biasa saja itu sudah luar biasa, apalagi berbagi di bulan Ramadhan dimana pahala dilipatgandakan. Pastinya berbagi di bulan Ramadhan akan menjadi sangat sangat luar biasa…:)

Salahsatu cara berbagi yang paling saya sukai di bulan puasa adalah berbagi takjil di jalan raya. Tanpa kita sadari di tengah hiruk pikuknya jalan raya kita dapat menemukan banyak celah untuk mendapatkan pahala disitu. Supir angkot yang sedang berjuang mencari nafkah untuk anak dan istrinya di rumah, seorang anak kecil kurang beruntung yang mencoba mencari peruntungan dengan menjual koran untuk membantu biaya sekolahnya, seorang pemuda dengan kekurangan fisiknya yang mencoba mencari iba dari setiap orang yang lalu lalang di hadapannya. Tanpa mereka sadari, merekalah ladang amal untuk orang-orang yang mampu dan memiliki rezeki lebih dibandingkan mereka.

Ketika kita membagi sedikit rezeki kita dengan membagikan takjil untuk orang-orang yang kurang beruntung ini, malaikat-malaikat akan siap dengan penanya untuk menuliskan berlipat-lipat kali amalan yang kita perbuat.

Ketika kita membagi sedikit rezeki kita dengan membagikan takjil untuk orang-orang yang kurang beruntung ini, akan mengalir doa-doa tulus dari mulut mereka untuk kita.
Ketika kita membagi sedikit rezeki kita dengan membagikan takjil untuk orang-orang yang kurang beruntung ini, kepuasanpun akan kita dapatkan dengan melihat senyuman bahagia dan haru dari mereka saat mendapatkan takjil.

Dan ketika kita membagi sedikit rezeki kita dengan membagikan takjil untuk orang-orang yang kurang beruntung ini, Sang Pencipta kita sedang menatap dari atas sana sambil tersenyum melihat umat-Nya saling membantu.

Ramadhan..
Bulan yang penuh Rahmat..
Bulan yang suci..
Dan bulan yang bertaburan pahala…

Untuk kesekian kalinya saya bersyukur masih dapat dipertemukan dengan bulan ini..
Oleh karena itu, izinkan saya untuk mengirimkan sebait pinta seorang hamba kepada Sang Khalik..

Ya Rabb, di bulan penuh nikmat ini..
Limpahkan Rahmat-Mu kepada kami…
Bantu kami men-sucikan kembali diri kami yang berlumur dosa..
Dan karuniakanlah pahala yang berlipat atas semua amalan kami..

Amin Ya Robbal Alamin…

Menangis aku dalam diamku
Termenung aku dalam tawaku
Ya Rabb..tetap peluk aku dan jaga aku
Karena saat-saat seperti itu adalah saat aku merasa jauh dariMu..
Jangan biarkan aku merasakan itu..
Jangan biarkan aku jauh dariMu..
Karena hanya Engkaulah Sang Penjagaku..
Sang Penjaga yang tak mengenal lelah meski terkadang aku alpha kepadaMu..

Sang Penjaga, tolong tetap jaga cintaku ini untukMu agar aku tetap terjaga dari ke-alpha-an ku…

 

Terdiam aku dalam senyapku dan ingin rasanya aku menjerit

Terpaku aku dalam lamunanku membayangkan tentang kita

 

Sekarang gambaran tentang kita itu mulai kabur dan tak jelas

Kini aku tak dapat mendefinisikan lagi siapa kita itu

Apakah aku dan dia ataukah aku dan kamu?

 

Kamu ataupun dia tak pernah tahu bagaimana aku disini

 

Senyum itu selalu terukir di wajahku, tapi apa kalian pikir hatiku terus tersenyum?

Tidak, terkadang hatiku menjerit karena aku menyakiti orang lain

 

Tawa itu slalu terdengar di hari-hariku, tapi apa kalian pikir tawa itu selalu tawa bahagia?

Tidak selalu, terkadang aku harus berbohong dengan mengeluarkan jurus tawa palsuku

 

Aku bukan mencoba menjadi orang yang munafik,

Tapi aku hanya mencoba menyimpan semuanya sendiri karena tak semua orang mengerti ini

 

Biarkan aku dalam diamku

Biarkan aku dalam khayalku

Biarkan aku dalam tangisku

Biarkan aku dalam tawaku

Dan aku akan tetap berusaha berjalan tegak ke depan

Sembari menanti ketetapan dan kemudahan untuk mendapatkan yang terbaik dari-Nya..

 

Bisa kamu bantu aku mendefinisikan rasa ini?

Aku akan mencoba menjelaskan sedikit yang bisa aku jelaskan tentang rasa ini

 

Senang,

Saat senyum itu terukir di wajahmu

Saat tawa itu menghiasi wajahmu

Iya akupun ikut merasa senang

 

Sakit,

Saat raut mukamu berubah menjadi sendu

Dan saat sinar di matamu memudar

Dan akupun ikut merasakan sakit itu

 

Peduli,

Bahkan ketika kamu tidak mempedulikanku, aku akan tetap memiliki rasa ini untukmu

 

Takut,

Dan aku sangat takut ketika kamu tiba-tiba akan meninggalkanku dengan semua definisi rasa yang kurasa ini untukmu

 

Apa kamu sudah menemukan jawaban tentang rasaku ini?

Jika sudah, cukup simpan saja jawabanmu itu dalam hati

Karena aku hanya ingin menyampaikan semua ini kepada sang pemilik rasaku ini

Hidup itu pilihan..

Kalimat yang umum didengar

Kalimat yang mudah diucapkan

 

Namun setiap pilihan itu tidak umum

Dan setiap pilihan pun bukan sesuatu yang mudah

 

Setiap pilihan memiliki perjalanannya masing-masing

Sulit melangkah bisa menjadi awalnya

Kemudian menemukan kerikil dalam perjalanannya pun juga bukan hal yang tabu

Pada akhirnya yakinlah setiap pilihan yang kita ambil akan berujung indah dengan caranya masing-masing

 

Karena Tuhan menciptakan pilihan bukan untuk mempersulit kita

Tapi Tuhan memberi kita sedikit waktu agar kita berusaha dan berkorban dengan pilihan itu sebelum semua akan berakhir indah pada waktunya

Boleh aku menggenggam tanganmu?
Kamu terdiam dan menepis tanganku

Boleh aku meminta sedikit senyum itu untuk kau bagi denganku?
Kamu menatapku dan kemudian tersenyum pada kami, bukan hanya padaku

Boleh aku meminta kamu tetap disini saat aku membutuhkanmu?
Kamu terdiam sejenak lalu perlahan meninggalkanku

Mungkin bukan tanganmu yang akan menggenggam tanganku
Senyummu itupun memang akan kau bagi denganku tapi senyum itu bukan senyum yang hanya kau bagi denganku
Lalu saat perlahan kau meninggalkanku akupun mulai tersadar
Mungkin sudah saatnya aku menghapus rasa ini perlahan
Rasaku untukmu yang tak akan pernah bisa tersampaikan

Aku terjatuh disini

Ingin rasanya aku menemukan satu titik terang itu di depan sana

Dan ketika kutemukan titik itu, ingin rasanya aku berlari menuju kesana

Tapi kakiku kaku

Aku mencoba menggerakkannya dan tetap tak bisa

Bagaimana cara aku menemukannya jika aku hanya terjatuh diam disini

Hei aku butuh seseorang untuk membantuku

Aku butuh seseorang untuk menuntunku

Aku butuh seseorang untuk menggenggam tanganku menuntunku kesana

Tapi apa yang bisa aku lakukan?

Aku hanya bisa disini menunggu

Aku menunggu tangan itu mengenggam tanganku dan menuntunku kesana

Tanganmukah yang akan menggenggamnya?

Kulihat kebelakang, ada sesosok bayangan yang menghampiriku

Apa itu kamu?

Kucoba mencari garis yang membentuk wajah dari bayangan itu

Tapi semua masih semu, tak jelas dan gelap

Aku tertunduk dan berharap

Berharap garis wajah itu membentuk wajah yang selama ini berputar di kepalaku

Membentuk garis wajahmu

Ya itu harapanku
Harapanku yang sama seperti aku berharap tangan yang akan menggenggamku itu adalah tanganmu
Harapanku yang sama seperti aku berharap tangan yang akan menuntunku itu adalah tanganmu
Harapanku yang sama seperti aku berharap tangan yang akan membantuku ketika ku terjatuh itu adalah tanganmu

Tapi jika takdir berkata lain?
jika garis wajah itu tak membentuk wajahmu?
Jika bukan tanganmu yang menggengamku?
Jika bukan tanganmu yang menuntunku?
Jika bukan tanganmu yang membantuku?

Ah sungguh aku tak pandai berandai-andai jika aku harus membayangkan bukan kamu yang disisiku

Karena jika bukan kamu yang di sisiku mungkin imajiku akan melayang dan menghilang bersamamu

Saat ini aku hanya ingin berharap dan berandai itu dirimu

Tapi jika bukan?

Biarkan Tuhan menjalankan peran terbaik-Nya untukku

Yang jelas aku tetap disini menunggu

Menunggu seseorang menggenggam tanganku dan berjalan mencari menuju titik itu berdampingan

Titik terang yang dapat menyempurnakan setengah agama kita